36 Tahun Setia Menemani Lidah Pecinta Bandeng, Pesona Kuliner Bandeng Juwana Semarang untuk Para Wisatawan


Bandeng Juwana
Sumber:Facebook Erlina Bandeng Juwana
Photo Edit: Penulis
Memutuskan untuk melakukan perjalanan jauh ke sebuah kota tentu tidak pas, jika kita tidak membawa oleh-oleh saat kita kembali ke rumah . Dalam pengamatanku, kian hari, oleh-oleh  pun semakin bervariasi dari yang bisa dinikmati hingga capek sendiri. Umumnya oleh-oleh tersebut dapat berupa , baju serta aksesoris khas daerah asli ,setumpuk baju kotor yang perlu dicuci, hingga oleh-oleh makanan dengan bumbu tradisi. :D hehe. Anak mandiri cuci baju sendiri ya!

Oh ya, berbicara tentang oleh-oleh makanan, aku ingin mengajak kalian untuk menelusuri lebih dalam tentang oleh-oleh makanan khas Semarang. Oleh-oleh yang aku yakin kamu tidak asing lagi dengan rasanya. Iya, Aku ingin bercerita tentang Bandeng Juwana, Semarang yang berlokasi di Jalan Pandanaran No. 57 Semarang. Sebuah bandeng duri lunak dengan rasa gurih yang aman tanpa duri ataupun tulang. Untuk rasa, Bandeng Juwana paling top disantap dengan sambal khas Bandeng Juwana. Kalau boleh jujur, gabungan pedas pada sambel yang dicocol dengan bandeng duri lunak akan menghasilkan yang namanya Ketagihan. Yummy!

Dengan rasa yang begitu khas dan rentang harga yang tidak terlalu mahal, yakni 90 ribu - 150 ribu ( 4-5 ekor ), Bandeng Juana memang selalu dijadikan buah tangan para wisatawan. Buah tangan yang  bisa menjadi santapan siang dan malam bersama keluarga aku dan kamu. Eaaaaa.<3

Detail harga cek: Harga Bandeng Duri Lunak

Sosok di Balik Bandeng Duri Lunak


Dokter Daniel Nugroho, Pelopor Bandeng Erlina Juwana , Semarang
Sumber: jateng.tribunnews.com
Photo Edit: Penulis 
Setelah kita cukup sering merasakan kelezatan Bandeng Juwana, sepertinya tidak pas jika kita tidak tahu siapa pelopor di balik bandeng ini. Dokter Daniel Nugroho, ialah seorang yang telah mendedikasikan dirinya dari tahun 1980 untuk menggeluti dunia bandeng duri lunak. Dimulai dari membuka usaha bandeng di teras rumah, hingga mematenkan nama toko Bandeng Juwana Elrina yang telah diketahui banyak orang.  Usaha memang tidak akan berkhianat dengan hasilnya. Melalui konsistensi dan kerja keras beliau, akhirnya bandeng duri lunak dapat dinikmati oleh kita para wisatawan yang datang ke kota Semarang. 

Oh ya, kalian tentu penasaran  nama Erlina Bandeng Juwana berawal dari bahasa dan dari kata apa? Melalui penelusuranku, Pak Daniel tidak hanya seorang yang bekerja keras namun dia sosok yang sangat manis. Nama Erlina merupakan singkatan dari nama tiga putrinya yakni Elizabeth, Maria, dan Johanna. Lucu ya! Lalu, untuk nama Juwana itu adalah daerah kelahiran mendiang istrinya yang berasal dari Juwana. Pesona rasa bandeng duri lunak saja sudah sangat mengagumkan. Apalagi, kalau kita mengetahui sosok yang manis, tekun, dan kreatif ! Ideal banget Pak Daniel. Mengetahui hal ini, aku jadi makin ingin makan bandeng duri lunak. Brb beli tiket kereta dan beli Bandeng Juana untuk makan bareng dia. Mantap! hehe

Oleh-oleh selain Bandeng Duri Lunak

Keramaian Toko Bandeng Juwana, Semarang
Sumber: Facebook Erlina Badeng Juwana
Photo Edit: Penulis
Memacu kreativitas para pekerja dan menciptakan kerja sama yang saling menguntungkan adalah misi yang selalu dibawa oleh Erlina Bandeng Juwana. Maka, tentu tidak heran kalau kita menemukan oleh-oleh makanan lain yang ada di toko ini. Bukan karena bandengnya kurang laku. Namun, inilah perbedaan Bandeng Juwana dengan yang lain. Mereka melihat kebutuhan wisatawan untuk bisa mendapatkan semua oleh-oleh kas Semarang di satu tempat, yakni Erlina Bandeng Juwana. 

Diversifikasi produk pun membuat toko ini selalu ramai akan pengunjung yang hendak membawa oleh-oleh. Tak tanggung-tanggung, pengunjung seringkali membawa berdus-dus oleh-oleh Semarang untuk dibawa untuk keluarga di rumah. Melihat ini, aku sangat senang karena Bandeng Juwana memilik konsep menggandeng produk lain agar sama-sama berkembang dan dapat dirasakan oleh para wisatawan. Alhasil, wisatawan pun tidak hanya dapat merasakan Bandeng Juwana saja, tetapi  juga makanan khas Semarang lainnya. Memang sudah tidak jaman lagi, hidup hanya sebatas  berkompetisi, melainkan kita harus sadar potensi atas sebuah kolaborasi. Nice strategy Bandeng Juwana! :)

36 Tahun Setia dengan Keluarga Indonesia

Perayaan Ulang Tahun ke -36
Sumber: Facebook Erlina Bandeng Juwana
Photo Edit: Penulis
Pada  tahun 2017, tepatnya bulan Januari, Bandeng Juwana sampai pada umur yang tidak lagi muda. 36 tahun. Lebih dari tiga dekade, ia telah menjadi buah tangan setiap wisatawan yang datang ke Semarang. Aku yang sudah enam tahun berturut-turut datang ke Semarang pun menjadi bukti. Bukti bahwa aku selalu menyempatkan diri ke Bandeng Juwana karena keluargaku suka sekali Bandeng Juwana. 

Penutup 


Oh iya, ngomonging soal umur, aku ada quote yang cocok dengan Bandeng Juana yang berisikan
" Growing old is mandatory but Growing up is an option "
Bagiku,  Bandeng Juana tidak hanya bertambah umur , melainkan ia terus berkembang dan selalu berusaha memberikan apa yang dibutuhkan para wisatawan Semarang, khususnya oleh-oleh makanan khas . Sudah 36 tahun ia terus setia, maka tidak ada hal lagi yang kita perlu ragukan. Demi wisata kuliner Indonesia, aku mempromosikan Bandeng Juana.

Oh ya, bagi yang belum tau lokasi Banden Juwana. Ini aku berikan lokasi mapnya ya:)





Salam Pesona Kuliner
Salam Semangat Kuliner
Salam Inspirasi Kuliner

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Lomba Blog Pesona Kabupaten Semarang 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Minoritas Belajar Bulan Ramadhan

Wihara Tertinggi di Indonesia, Pesona Budaya Wihara Buddhagaya Watugong Semarang

Pesona Keberagaman dan Rasa Wisata Kuliner Pasar Semawis, Semarang