Sifat Ketulusan Anak Kecil Gerakan Mari Berbagi untuk Pemuda Indonesia

-





Beberapa hari ini saya mendapatkan pertanyaan dari temen tentang kegiatan sosial.. Pertanyaannya adalah “ Kok mau sih ikut dalam kegiatan aksi sosial ?? Bukannya itu hal yang melelahkan ya?? dan Kok bisa sih semangat untuk kontribusi dan berbagi kepada lingkungan sekitar ??”.
Terkait pertanyaan-pertanyaan itu, saya akan ingin  menjawabnya  melalui pengalaman saya mengikuti sebuah forum kepemudaan yang diadakan oleh Gerakan Mari Berbagi. Gerakan Mari berbagi itu sendiri adalah gerakan moral yang mengajak dan mendorong pemuda untuk tidak mengeluh akan suatu masalah namun berani mengambil peran untuk memecahkan masalah yang ada lingkungan kita.gmb.org

Forum kepemudaan yang diadakan oleh GMB pun dapat saya katakan forum yang secara keseluruhan sangat berbeda dengan forum kepemudaan yang lainnya. Bila pada umumnya dalam  forum kepemudaan  memiliki kegiatan inti berupa berdiskusi dan seminar di dalam ruangan dengan tujuan untuk menambah wawasan peserta maka GMB hadir berbeda dalam mengemas kegiatannya. Kegiatan yang diadakan GMB meliputi dua hal yaitu Youth Adventure( Ziarah diri) dan Youth Leaders Forum. Untuk kegiatan Youth Adventure mungkin akan terdengar tidak masuk akal dan gila karena peserta sebelum mengikuti kegiatan forum di jakarta harus berkumpul di suatu kota terlebih dahulu. Untuk tahun 2014 saya beserta pemuda lainnya berkumpul terlebih dahulu di Semarang barulah setelah itu menuju jakarta dengan hanya diberikan modal 100 ribu rupiah.  Tidak hanya harus kembali ke Jakarta itu kami juga harus mampir/singgah di dua tempat untuk melakukan tangan di bawah(menerima) dan tangan di atas(memberi) .

Terasa sangat mustahil dan tidak masuk akal bila kita dengar namun ternyata semua pemuda berhasil melewatinya. Bagi saya, Youth Adventure  merupakan ajang pencarian diri, mengerti mana arti kata hidup , serta belajar memaksimalkan potensi dalam diri. (Pengalaman Youth Adventure saya akan dbahas di cerita “Telor Asin Kok Manis Ya”)

Singkat cerita setelah sampai di Jakarta, pemuda-pemuda GMB akan mengikuti Youth Leaders Forum yaitu sesi pembekalan dan sharing  pengalaman dari para tokoh inspiratif. Bukan hanya sekedar forum, kegitan ini seperti memompa semangat dan pikiran kita tentang apa yang kita bisa lakukan untuk diri kita, keluarga kita, lingkungan kita dan juga untuk negara kita. Selama acara kita pun bebas untuk bertanya, beragumen, ataupun curcol alias curhat colongan kepada para board member dan pembicara. Jadi jangan ditanya soal kedekatan para peserta dengan para board udah seperti layaknya orang tua dan anak. Bila bagus dipuji, sedih dipeluk, salah ditegur, dan yang terlebih adalah atmosfer saling memiliki dan rasa kekeluargaannya sangat terasa sekali.

Lalu, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang gerakan sosial . Saya akan menjelaskannya  dengan menganalogikan ajaran dan bimbingan dari GMB  seperti menumbuhkan sifat ketulusan anak kecil. Mengapa anak kecil??? Pertama , menjadi sosok anak kecil yang menunjukkan kasih sayang mereka kepada lingkunganya tanpa ada rasa ragu sedikit pun adalah bekal bagi para pemuda dalam melakukan kegiatan sosial karena dengan demikian kegiatan-kegiatan sosial yang kita lakukan tidak terasa berat melainkan akan sangat menyenangkan dan seru. Kedua menjadi sosok anak kecil  yang selalu tersenyum dan tertawa karena dengan demikian  lingkungan sekitar akan menjadi lebih semangat karena dilingkupi pikiran positif serta energi kita sebagai pemuda pun menjadi selalu terpompa untuk melakukan kontribusi. Dan yang terakhir adalah jadilah seperti anak kecil yang berani dan penuh percaya diri untuk  bermimpi setinggi-tingginya karena kelak pemudalah yang akan menjadi pemimpin dan merekalah yang mampu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan Masa Depan Bangsa.
-Foto bersama Bang Az di malam pentas kesenian-
Dari semua bimbingan dan ajaran yang diberikan kepada kami, Saya mendapatkan kalimat yang menarik dari inisiator Gerakan Ini yaitu Bang Azwar Hasan. Beliau mengatakan setelah kalian mendapatkan pembekalan ini tentu dunia tidak akan tiba-tiba berubah namun dengan mendapatkan semua pelajaran ini akan mengubah cara kalian dalam melihat dunia.
                Yang terakhir Yuk gabung jadi Anak-anak kecil di keluarga besar GMB. Di sini kalian bukan hanya mendapatkan pembekalan yang fit and proper namun kalian akan lebih mengerti tentang makna arti hidup dan aksi yang seharusnya dilakukan oleh pemuda.

We can do anything, but We can do something



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Minoritas Belajar Bulan Ramadhan

-
Gambar
Setiap momen lebaran memang sudah kuputuskan untuk melakukan refleksi diri atas kejadian yang saya lewati. Memang terdengar tidak umum , karena kok yang melakukan refleksi adalah orang yang tidak melakukan ibadah puasa itu sendiri. Saya harus kembali katakan, bahwa momen refleksi lebaran memang memiliki ketertarikan khusus untuk saya pribadi. Bukan ingin dilihat seperti pemikir kelas tinggi, namun inilah sifat penulis yang alami tanpa perlu untuk digali. Kuakui untuk tahun ini memang perjalanan momen lebaran cukup menaik turunkan hati, karena ternyata banyak hal yang terjadi tanpa mengucapkan permisi. Atas keputusan dari dalam diri, berikut beberapa pemikiran atas pembelajaran-pembelajaran saya di momen lebaran yang mungkin kalian rasakan lebih dari sebuah liburan.             1. Menapaki Setiap Langkah Hingga Puncak Kemenangan Dalam bulan ramadhan hingga lebaran ini, terkadang saya merasa ada bayangan kesulitan selama 30 hari di teman-teman...
Baca selengkapnya

Wihara Tertinggi di Indonesia, Pesona Budaya Wihara Buddhagaya Watugong Semarang

-
Gambar
Wihara Buddhagaya Watugong Sumber: Dokumentasi Pribadi  Sesuatu yang mudah didapatkan akan menjadi mahal jika kita tidak menghargainya . Itulah yang ada di benak pikiranku saat mengingat momen merencanakan pergi bersama keluarga di sela-sela menjalankan studi  kuliah. Sebuah rencana pergi dengan kuantitas waktu cukup lama  dan makna kualitas waktu bersama . Namun,  aku harus katakan, bahwa tidak satu dua kali, aku mendengar istilah "Kita punya rencana, namun  kondisi memberikan cerita". Cerita tentang kondisi  cancellation saat ingin berlibur bersama atau cerita  postpone karena satu dan lain hal. Iya, jujur saja, cerita itu cukup sering aku dapatkan. Kadang aku yang sibuk kuliah. Kadang ayah yang  mendapatkan libur sangat singkat. Untuk  adik dan mamaku, mereka  biasanya ikut-ikut saja dengan jadwal aku dan ayah. Ya, karena kitalah ( Aku dan Ayah ) yang terkenal akan padatnya jadwal, kalau gak lagi dikejer deadline ya dikejer cl...
Baca selengkapnya

Pesona Keberagaman dan Rasa Wisata Kuliner Pasar Semawis, Semarang

-
Gambar
Pasar Semawis, Kota Semarang Dokumentasi Pribadi  Pada tahun 2016 hingga 2017,  masalah keberagaman, keagamaan , dan toleransi di Indonesia seakan muncul tak habis-habis . Ditambah lagi,  di jaman serba digital pun, tali persaudaraan juga semakin rentan dengan kemajuan teknologi, khususnya internet. Akses internet telah membuat seseorang begitu mudah membagikan berita-berita meresahkan dan saling menyerang. Hal ini juga membawa kita pada kebingungan akan keberadaan nilai toleransi yang pernah diajarkan. Dan apabila kita tidak menyadari kondisi ini, maka mungkin saja nilai Indonesia ini akan terlupakan. Nilai tentang Indonesia sebagai negara yang tidak mengkotak-kotakan karena untuk kotak-kotak cukup baju kemeja saja. Bagiku, masalah keberagaman di Indonesia memberikan kerentanan tersendiri, khususnya diriku sebagai suku minoritas. Padahal apalah arti minoritas atau mayoritas, jika kehadiran kita itu sama. Sama-sama ingin membahagiakan Dia.  Dia yang setia nam...
Baca selengkapnya